Silsilah Manurung Hutagurgur

ADA DUA VERSI TAROMBO MANURUNG HUTAGURGUR :

Versi : A. Hutagurgur mempunyai 7 Orang anak :

1. Op.Raja  Bonahuta di Sibisa dan mempunyai  Pinompar sampai sekarang.

2. Raja Op. Banualuhung di Sibisa dan mempunyai keturunan sampai sekarang.

3. Op. Raja Niangkat di Parsunian Sionggang dan mempunyai keturunan sampai sekarang.

4. Op. Raja Mangatur di Sosor Sionggang dan mempunyai keturunan sampai sekarang.

6. Op. Raja Sijambang di Jangga Toruan dan mempunyai keturunan sampai sekarang.

7. Raja Humuntar ( Tamba )

1. Raja Op. Banualuhung -  2. Torpaniaji - 3. Sibatunaggar - 4.Parpinggol     Lobi-lobi  .

1. Raja Op. Banualuhung di Sibisa dan mempunyai keturunan sampai sekarang.

2. Torpaniaji di sibisa (katanya ) tapi Pomparannya tidak ada  atau Fiktif

3. Sibatunaggar, adalah nama Kampung di Ajibata dan di diami oleh Keturunan Manurung  Hutagaol

     Sejak dulu sampai sekarang yg artinya bukan salah satu anak Hutagurgur alias fiktif

4.Parpinggol Lobilobi  yg katanya merantau ke Pematang Siantar tapi tidak dapat ditelusuri  kebe

   Radaan tempat ataupun pomparan dan dipastikan  Fiktif

Siapakah Torpaniaji.

Didalam silsilah Raja Toga Manurung versi Banualuhung ada yang bernama Torpaniaji sebagai anak ke 2 . Selama ini sosok misteri tersebut menjadi sesuatu yang menjadi tandatanya,tetapi belakangan diketahui bahwa Torpaniaji menurut Banualuhung, adalah Ayahanda Raja Op.Naing dan Op.Rajahuala. Tentu para pomparan R.Op.Naing dan Rajahuala merasa aneh dan terkejut tiba-tiba ada perobahan nama leluhur yang dihormati dari Raja Op.Bonahuta yang selama ini dikenal dan diketahui berobah menjadi yang lain dan ini adalah salah satu jenis penghinaan bagi Pomparanya, dan yang paling relevan mengetahui nama Leluhurnya adalah keturunanya tapi bukan orang lain .

Tentang penyebutan Sibatunanggar pada mulanya jelas disebutkan “Sibatunanggar di Ajibata”pada tanggal 23 April 1991 yang ditendatangani oleh sebanyak 8 orang pomparan ni Banualuhung (File-Pen) , akan tetapi pada belakangan ini penyebutanya kadang telah berobah menjadi “Batu nanggar” terkadang disebut “Batuan Manggar”dapat dipahami perobahan penyebutan tersebut hanya untuk mengaburkan maksud dan tujuan mereka sebab mustahil untuk menghilangkan salah satu unsur dari Tarombo tersebut ,dan bila dikurangi “sibatunanggar” darinya  fatal akibatnya.